Vagina Bau ? Cermati Gejala Penyebab Keputihan Berikut Ini

Vagina Bau ? Cermati Gejala Penyebab Keputihan Berikut Ini


JamudigitaldeNatureindonesia
,
Aroma vagina pada setiap wanita tentu berbeda-beda. Vagina yang agak berbau sebenarnya merupakan hal yang normal terjadi. Namun apabila aroma vagina berbau menusuk atau amis, mungkin saja hal ini termasuk pertanda gangguan kesehatan tertentu. Apa yang menyebabkan vagina bau tidak sedap dan bagaimana cara mengatasinya? 

Menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan atau vagina sangatlah penting. Tak hanya memengaruhi kenyamanan, kondisi vagina tak sehat juga bisa menjadi gejala dari penyakit yang tak diinginkan. Untuk mengetahui apakah bau pada vagina  termasuk berbahaya atau tidak, ada baiknya kamu mengenali beberapa penyebab vagina bau berikut ini: 

1. Jarang membersihkan vagina Jarang membersihkan vagina dapat menyebabkan menumpuknya koloni kuman pada area organ intim. Sebagai akibatnya, vagina bau pun bisa terjadi. 

Karena itu, setelah berkeringat (misalnya akibat olahraga), selama menstruasi, ketika mengalami keputihan yang lebih banyak dari biasanya, atau setelah berhubungan seks, kaum hawa disarankan untuk menjaga kebersihan organ intimnya. Caranya bisa dengan menggunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat, sering mengganti celana dalam, sering mengganti pembalut, serta buang air kecil setelah berhubungan seks. 

2. Jarang mengganti pembalut Darah menstruasi yang menumpuk dan bercampur dengan bakteri dapat menyebabkan iritasi, gatal, dan keluarnya cairan berbau tak sedap dari vagina. Para pakar kesehatan menyarankan agar mengganti wanita pembalut setiap empat hingga delapan jam, bahkan lebih sering jika perdarahan haid sedang banyak. 

3. Pemilihan celana dalam yang tidak tepat Penggunaan celana dalam yang super ketat dapat menyebabkan frekuensi gesekan menjadi lebih sering. Akibatnya, berbagai macam masalah bisa muncul, termasuk iritasi kulit. 

Celana dalam ketat juga akan membuat keringat terperangkap di vagina yang lembap. Kondisi ini akan menjadi tempat bagi jamur untuk berkembang biak dan memicu infeksi, yang bisa berujung pada munculnya vagina bau. 

4. Keringat yang berlebihan Kulit di sekitar vagina cenderung lebih berkeringat. Pasalnya, bagian luar organ intim memiliki kelenjar khusus bernama kelenjar keringat apokrin. Kelenjar tersebut mengeluarkan keringat yang mengandung protein yang akan diurai oleh bakteri. Proses inilah yang bisa memicu munculnya aroma khusus pada vagina. Apabila produksi keringat di area vagina berlebihan, rasa gatal bisa saja muncul. Ketika digaruk, infeksi pun dapat terjadi dan memicu munculnya kondisi vagina bau tidak sedap. 

5. Perubahan hormon Perubahan hormon bisa terjadi kapan saja. Pada wanita, kadar hormon mungkin berubah selama siklus menstruasi, masa ovulasi, ketika menopause, saat menggunakan alat kontrasepsi, dan banyak lagi. Ketika kadar estrogen dalam tubuh wanita meningkat, aroma vagina umumnya akan menjadi lebih tajam. Mungkin inilah yang menjadi penyebab vagina memiliki aroma berbeda. 

6. Makanan yang dikonsumsi Makanan yang kamu konsumsi dapat memengaruhi bau vagina? Ya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan dan rempah-rempah beraroma kuat dapat menyebabkan vagina bau. Contohnya, cabai, lada, bawang putih, bawang merah, kol, keju, ikan, dan brokoli. 

Oleh sebab itu, ada baiknya kamu membatasi konsumsi bahan-bahan makanan tersebut agar vagina tidak berbau menyengat. 

7. Infeksi bakteri Vagina bau tidak sedap bisa menjadi gejala dari adanya infeksi bakteri pada organ kewanitaan. 

Kondisi ini dikenal dengan istilah vaginosis bakteri. Selain aroma tidak enak, gejala vaginosis bakteri juga bisa berupa keluarnya cairan keputihan berwarna abu-abu atau putih susu, serta nyeri dan sensasi perih seperti terbakar pada vagina.

Baca juga : Hidup sehat bebas keputihan

Kenali Keputihan Anda

Keputihan adalah cairan yang keluar dari alat genitalia yang bukan berupa darah. Keadaan ini adalah masalah paling umum kedua yang terjadi pada perempuan setelah pendarahan uterus abnormal, sekaligus menjadi masalah kesehatan yang paling sering diabaikan. Padahal, keputihan bisa terjadi karena adanya infeksi yang disebabkan oleh jamur dan bakteri (candidiasis vulvovaginal dan bacterial vaginosis atau BV). Maka itu, perlu diberi perhatian. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengenali ciri-ciri keputihan normal dan abnormal. 

Ciri-ciri Keputihan Normal (Fisiologis)

  • Cairan yang keluar encer.
  • Cairan berwarna bening/krem/tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal, dan jumlahnya sedikit.
  • Ditemukan pada kondisi hormon tertentu dari siklus haid seorang wanita, misalnya pada masa subur dimana jumlah cairan yang keluar dari vagina akan lebih banyak dan kental, stres, serta aktivitas fisik tertentu yang memicu produksi cairan vagina lebih daripada biasanya.

Ciri-ciri Keputihan Abnormal (Patologis)

  • Cairan bersifat keruh dan kental, jumlahnya banyak.
  • Cairan berwarna putih susu, kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan.
  • Cairan berbau tidak sedap, busuk atau amis.
  • Cairan memberikan efek gatal dan menyisakan bercak pada pakaian dalam.

Keputihan abnormal lebih banyak berasal dari infeksi. Infeksi tersebut berasal dari alat genitalia luar (vagina dan serviks) maupun alat genitalia internal, yakni organ kandungan dalam (pelvic inflammatory disease) atau disebut radang panggul. 

Penyebab infeksi juga beragam, antara lain bersumber dari bakteri, jamur, dan parasit. Selain infeksi, gejala keputihan abnormal ini bisa menjadi pertanda untuk penyakit kandungan yang lebih serius, seperti polip serviks, mioma uteri submukosa yang prolaps, bahkan keganasan pada organ kandungan, seperti kanker serviks dan sebagainya. 

Perawatan dan Pengobatan yang Tepat

Apakah Keputihan Bahaya atau Tidak ?

Jika Anda mengalami kondisi keputihan abnormal, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan pengobatan tepat sesuai penyebabnya. Hal ini dikarenakan keputihan memiliki beragam penyebab yang mampu menimbulkan gangguan fertilitas, sehingga tidak boleh disepelekan begitu saja. 

Kalau belum terlalu yakin apakah ciri keputihan Anda adalah abnormal, lakukan konsultasi dengan dokter kandungan. Jangan malu untuk menceritakan detail gejala keputihan yang Anda alami dan tak perlu takut apabila dokter melakukan pengambilan sampel cairan untuk pemeriksaan. 

Gejala Keputihan

1. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri paling umum menjadi penyebab terjadinya keputihan yang tidak normal. Bacterial vaginosis (BV) merupakan bakteri yang paling umum menyerang. Bakteri ini bisa terjadi karena ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat di dalam vagina.

Penyebab terjadinya ketidakseimbangan ini karena perilaku seks yang tidak aman. Perilaku seks ini bisa seperti tidak pakai kondom dan sering gonta-ganti pasangan. Selain itu penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB dan kurangnya menjaga kebersihan vagina dapat pula menjadi faktor penyebabnya.

Gejala infeksi bakteri dapat berupa keputihan berwarna abu, putih, atau hijau. Selain itu keputihan juga berbau busuk dan terasa gatal.

2. Trichomoniasis

Trichomoniasis dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning, hijau, dan berbau menyengat. Penularan infeksi ini dapat disebabkan oleh kontak seksual dan pemakaian handuk yang bergantian.

3. Klamidia

Penyebab keputihan yang tidak normal selanjutnya yaitu klamidia. Klamidia juga merupakan infeksi bakteri yang menular lewat hubungan seks. Gejala yang muncul yaitu sakit saat buang air kecil, keputihan secara terus menerus, nyeri perut bagian bawah, keputihan berwarna kuning, dan berbau tidak sedap. Cara mengatasinya dapat dengan cara tidak bergonta-ganti pasangan seks.

4. Gonore

Gonore juga merupakan jenis penyakit kelamin yang menyebabkan keputihan tidak normal. Gonore dapat membuat keputihan lebih banyak dari biasanya dan keluarnya nanah pada anus. Ada banyak tanda-tanda lainnya yang akan muncul ketika terinfeksi gonore ini. Kamu dapat mengkonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

5. Penggunaan Alat Kontrasepsi

Penyebab keputihan selanjutnya yaitu penggunaan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi dalam rahim atau AKDR merupakan alat kontrasepsi yang langsung dimasukkan ke dalam rahim. Penggunaan AKDR terkadang dapat menyebabkan keputihan yang berlebih. Hal ini disebabkan karena respons tubuh terhadap benda asing. Keputihan terjadi tidak berbau dan nyeri panggul atau gatal.

Obat Keputihan De Nature

Obat Keputihan de Nature Rp.295000 Belum termasuk ongkos kirim
Apabila anda menderita sebuah penyakit keputihan, baik keputihan Normal atau Keputihan berlebih, ( Normal / Abnormal ) Kini anda tidak perlu khawatir dan ragu untuk mencari produk yang tepat untuk mengatasi keputihan pada wanita, Yaitu dengan menggunakan produk berkualitas tinggi dari Denature Indonesia yang asli serta aman tanpa efek samping.

Paket Solusi Keputihan Terdiri Dari :

1 Botol Gurah V (isi 50 kapsul)
1 Botol Bio Aura (isi 50 kapsul)

Khasiat atau Manfaat :

- Mengurangi lendir berlebih pada area kewanitaan
- Mengobati keputihan
- Mengencangkan otot otot kewanitaan
- Menghilangkan bau dan gatal pada area kewanitaan
- Menjadikan hubungan dengan suami lebih romantis
- Mengobati gejala keputihan seperti Gatal, dan Keputihan berlendir ( Abnormal )

Aturan Minum :

Kapsul diminum 2 Kapsul perbotolnya, Diminum bersamaan ( 2x3 Sehari ) 1 Jam sebelum makan

Dengan menggunakan metode pengobatan yang herbala alami serta tanpa menimbulkan efek samping, serta memenuhi standarisasi CPOTB dan Sudah mendapatkan sertifikat ISO:9001:2015. Obat keputihan de Nature indonesia berikut inilah yang asli serta aman untuk penyembuhan penyebab penyakit keputihan pada wanita.

Review Konsumen Denature

Review Konsumen Denature

Review Konsumen Denature
Ayoo Pesan Sekarang Juga Obat Keputihan DeNature Indonesia
Konsultasi dan Pemesanan
Terimakasih anda baru saja membaca info pengobatan herbal yang berjudul Vagina Bau ? Cermati Gejala Penyebab Keputihan Berikut Ini Segera lakukan pengobatan sekarang juga sebelum menjadi lebih parah lagi, Semoga info pengobatan kami bisa bermanfaat bagi anda.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.
Get it on Google Play